Hai sobat pangan!

Saat Lebaran, sayur bersantan dengan paduan ayam dan daging sapi jadi suguhan. Dilengkapi dengan ketupat, buras atau lontong. Baik ketupat, lontong dan buras sama-sama dibungkus dengan daun dan dibuat dari beras. Meski terlihat sama, namun ketiganya dibuat dengan cara yang berbeda dan disajikan dengan masakan khas. Buras atau burasa dan lontong sama-sama dibuat dengan lapisan daun pisang. Sedangkan ketupat dibuat dengan daun kelapa muda yang sudah dianyam. Tentunya dari segi rasa dan aroma berbeda.
Berikut ini beberapa perbedaan antara ketupat, lontong dan buras.

1. Lontong
Lontong dibuat dari beras setengah matang (nasi aron) kemudian dibungkus daun pisang berbentuk silinder atau tabung.

Lontong Sering dijadikan sebagai pengganti nasi. Di Indonesia lontong ada dua macam yaitu lontong polos dan lontong isi.

Lontong berisi potongan sayuran dan oncom enak disantap bersama dengan makanan lain.

Lontong polos biasanya disajikan dengan sayur gurih karena rasanya tawar. Bagian luar lontong berwarna kehijauan karena terkena warna daun pisang yang jadi bungkusnya.

2. Buras
Bentuk buras cenderung pipih dan lebih pendek dibandingkan lontong. Dibuat dengan beras yang sudah diaron dan dikukus dengan balutan daun pisang.

Yang membedakannya adalah proses pembuatan buras diawali dengan beras direbus setengah matang dengan campuran santan dan sedikit kelapa parut dan garam sehingga rasanya lebih gurih.

Aronan nasi gurih kemudian dibungkus daun pisang seperti kue pisang. Lalu dua bungkus diletakkan berpunggungan lipatannya dan diikat dengan tali baru direbus hingga matang.

3. Ketupat
Dibandingkan dengan lontong dan buras, ketupatlah yang paling berbeda. Ketupat tidak dibungkus dengan daun pisang, malainkan daun kelapa muda. Sebelum dimasukkan beras, ketupat juga dianyam.

Beras dicuci dan kemudian langsung dimasukkan ke dalam anyaman janur dan direbus dalam selama 2-4 jam hingga beras matang dan empuk.

Sumber : food.detik.

#HIMATEPAUNRAM #HIMATEPA #infopangan #infoseputarpangan